Survei Lokasi Penataan Lingkungan Wonosobo untuk Infrastruktur Berbasis Kebutuhan Masyarakat

Survei lokasi di Wonosobo melibatkan penyandang disabilitas untuk penataan infrastruktur berbasis kebutuhan masyarakat. Tiga lokasi ditinjau menggunakan teknik modern, dalam program kolaborasi IDW, CV Media Cipta Arsitama, dan KIAT untuk mendorong inklusivitas dan kesetaraan dalam pembangunan.

Ahmad Hafid

8/9/20241 min read

Komitmen mewujudkan infrastruktur yang inklusif dan berdaya guna terlihat nyata dalam kegiatan survei lokasi penataan lingkungan di Kabupaten Wonosobo. Pada Jumat pagi, tim Ikatan Disabilitas Wonosobo dan CV Media Cipta Arsitama memulai survei tiga paket proyek strategis. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas infrastruktur di:

  1. Aspal Jalan Lingkungan RT 09 RW 05 Binangun, Kelurahan Wringinanom, Kecamatan Kertek.

  2. Penataan Lingkungan RT 08 RW 04 Binangun, Kelurahan Wringinanom, Kecamatan Kertek.

  3. Penataan Lingkungan Kampung Serang RW 06, Kelurahan Kalikajar, Kecamatan Kalikajar.

Direktur CV. Media Cipta Arsitama, Arif Ardani, S.T., memberikan pelatihan langsung, mengenalkan alat pengukur modern Walking Measure, dan berbagi teknik pengukuran serta analisis kondisi eksisting jalan. Para peserta difabel mempelajari keterampilan teknis seperti membaca hasil pengukuran, menentukan prioritas sisi jalan, serta mengenali jenis perkerasan yang sesuai dengan kondisi lapangan.

Keunikan kegiatan ini terletak pada keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam proses survei lapangan. Dengan panduan para ahli, anggota IDW membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk terlibat dalam proyek pembangunan. “Kami sangat mengapresiasi semangat kolaborasi dari semua pihak, terutama kontribusi luar biasa dari teman-teman disabilitas,” ujar Arif Ardani, S.T.

Survei dilakukan dengan penuh semangat meskipun medan lokasi yang cukup menantang. Setiap data dan hasil pengukuran dikompilasi secara rinci untuk membantu konsultan merancang solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap lokasi.

Dalam survei lokasi dilakukan juga perhitungan kebutuhan dan penyusunan rencana kerja untuk tiga paket proyek. Koordinasi erat antara surveyor dan estimator menjadi kunci dalam memastikan rencana yang disusun sesuai dengan prioritas dan kondisi di lapangan.

“Proyek ini adalah bukti nyata bagaimana kolaborasi yang inklusif dapat menghasilkan solusi infrastruktur yang lebih adil dan tepat sasaran,” tambah Arif Ardani.

Kegiatan survei lokasi ini merupakan bagian dari program swakelola tipe 3, yang dirancang untuk memberikan dampak langsung bagi masyarakat melalui pendekatan berbasis kebutuhan lokal. Dengan melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari tim pelaksana, program ini mencerminkan semangat inklusivitas dalam pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan ini terlaksana atas kolaborasi IDW dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dalam program Gender Equality & Social in Infrastructure (GESIT).